🦠Agama Seseorang Tergantung Teman Dekatnya Rumaysho
Rasulullah bersabda: “Seseorang tergantung atas agama temannya, maka hendaknya salah seorang kalian meneliti siapa yang dijadikan sebagai temannya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud). Imam al-Ghazali menggambarkan seseorang yang berkawan akrab dengan mereka sama dengan orang yang benang bajunya terlepas satu persatu.
Masuk Surga itu Dengan Kehendak Allah. Imam Al-Muzani rahimahullah berkata, “Orang-orang tersebut adalah para pelaku amalan-amalan mereka sesuai kehendak-Nya. Mereka melaksanakan sesuai dengan kekuasaan dan kehendak-Nya.”. Maksudnya, setiap orang tetap beramal. Namun hal itu sudah masuk dalam masyiah (kehendak) Allah yang sudah terlaksana
Muslim, no. 55) Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Menasihati sesama muslim (selain ulil amri) berarti adalah menunjuki berbagai maslahat untuk mereka yaitu dalam urusan dunia dan akhirat mereka, tidak menyakiti mereka, mengajarkan perkara yang mereka tidak tahu, menolong mereka dengan perkataan dan perbuatan, menutupi aib mereka
Terbiasa dengan Gibah. Membuka Aib Orang Lain = Membuka Aib Diri Sendiri. Jangan Mencela, Bisa Jadi Engkau Akan Melakukannya! Suatu kenikmatan bagi seseorang bisa berbicara, bercerita dengan keluarga, bercanda dengan sanak saudara, dan tertawa bersama tetangga. Bersamaan dengan hal itu, ada hal yang harus kita sadari bahwa kenikmatan apapun
Bisa pesan di 085200171222 (Ruwaifi Store) atau 082136267701 (Rumaysho Store). Baca Juga: Muslim Harus Punya Motivasi Tinggi dalam Belajar Agama; Jangan Sampai Vakum dalam Belajar – @ Darush Sholihin Panggang Gunungkidul. Malam Rabu, 17 Syawal 1443 H. Muhammad Abduh Tuasikal. Artikel Rumaysho.Com
Kisah ini dikenal dengan kisah ashabul ukhdud yaitu orang-orang yang membakar orang beriman dalam parit. Orang-orang yang beriman ini tetap teguh pada keimanan mereka pada Allah, hingga raja di masa itu marah dan membakar mereka hidup-hidup. Kisah ini mengajarkan wajibnya bersabar dalam berpegang teguh pada kebenaran meskipun harus disakiti.
“Seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah teman dekatnya.” Hadits ini diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah z melalui dua jalur periwayatan, oleh Al-Imam Ahmad (2/303, 334) Abu Dawud (no. 4812), At-Tirmidzi (no. 2484), Al-Hakim (4/171), Ath-Thayalisi (no. 2107), Al-Qudha’i (dalam Al-Musnad no
Maka dari itu, hendaknya seseorang memperhatikan siapa yang dia jadikan sebagai teman dekatnya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud) Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu berkata, “Nilailah (kenalilah) manusia dengan menilai (mengenal) teman-temannya.” • Teman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Beragama Seseorang
"Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi). Kita bisa menilai seseorang dengan melihat dengan siapa saja orang itu berteman. Pasalnya, seseorang akan berbicara dan berperilaku seperti kebiasaan temannya.
.
agama seseorang tergantung teman dekatnya rumaysho